Saturday, February 6, 2010

PROPOSAL UNTUK YANG BENAR-BENAR SIAP

Mungkin proposal ini boleh menjadi tugasan wajib bagi setiap mereka yang nekad dan menyatakan diri sudah siap untuk menikah. Ye, mungkin ia sama sekali bukan sebuah proposal yang perlu dilengkapi dalam bentuk softcopy atau harcopy yang perlu diajukan kepada sesiapa yang berkenaan, tetapi cukuplah ia sekadar sebuah proposal untuk rujukan dan lampiran peribadi. Saya beranggapan begini kerana sangat mengharapkan pernikahan yang terlangsung daripada figure-figure atau kader dakwah tidak sama sekali tersasar daripada tujuan sebenar sebuah ibadah mulia yang menjadi sunnah Rasulullah saw ini. Proposal ini bukanlah untuk menyulitkan keadaan bahkan mampu dijadikan rujukan untuk mempermudahkan urusan dakwah.

Ukuran perkataan ‘benar-benar siap’ itu bukanlah tergantung pada ukuran usia, tetapi sejauhmana kefahaman dalam diri untuk mengarahkan diri ke sana. Nikah diusia muda mahupun sewaktu belajar juga sama sekali tidak menjadi kesalahan. Tetapi semuanya bergantung kepada keberadaan diri untuk memahami visi dan misi pernikahan itu sendiri dan siap untuk memegang tanggungjawab baru. Terdapat banyak firman Allah mahupun sabda-sabda nabi yang boleh kita rujuk dalam hal-hal berkaitan nikah ini, antaranya;

1. "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN, ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KURNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).

2. "Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).

3. "Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka mahupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (Qs. YaaSiin (36) : 36).

4. "Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (isteri-isteri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari isteri-isteri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).

5. "Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).

6. Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah: Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).

7. Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul iaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).

8. Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu" (HR. Hakim dan Abu Dawud).

Seharusnya, bagi mereka yang merasakan sudah benar-benar siap, sudah pun tahu hala tuju dan rangka jangka pendek dan panjang selepas pernikahan. Tahu juga bagaimana metod atau strategi yang perlu diambil bagi merealisasikan setiap misi-misi pernikahan. Bagaimana mempergunakan setiap potensi diri dan ahli keluarga untuk tujuan dakwah. Bahkan berlatih mendidik generasi perajurit Allah yang bakal terlahir sebelum pernikahan lagi. Semuanya itu menuntut strategi yang tersusun demi kelangsungan dakwah jika kita golongan yang sering memikirkan permasalahan ummat.

Tergesa-gesa untuk menikah, juga seringkali didengari. Mungkin ia juga tidak menjadi kesalahan, tetapi tergesa-gesa itu haruslah kerana apa? Jika seandainya sekadar tidak mampu menahan nafsu, maka beristighfarlah, penelitian dan perencanaan kepada matlamat sebenar harus dibuat.

Perencanaan kehidupan ini boleh saja ditukarbalikkan oleh Allah swt sesuai kehendakNya, tetapi biarlah kita menjadi orang yang tahu matlamat, tahu arah tujuan sebenar pernikahan itu diadakan. Nikah itu permulaan dan bukanlah penyelesai. Sahabat-sahabat mungkin tidak ketinggalan membaca artikel ustaz hasrizal tentang pernikahan, ‘Jangan sekadar syurga dunia’. Dari artikel ini, persoalan tentang matlamat pernikahan telah diulas panjang lebar secara lebih santai dan selesa untuk difahami dengan mudah. Sila klik disini untuk ke link artikel tersebut.

Akhir kalam, moga kita tidak lupa janji Allah;

“Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang melimpah (iaitu : Syurga) (An Nuur (24) : 26).

JIKA KITA BERKUALITI DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG KEPADA KITA JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITI.

INSYAALLAH..AMIIN

Rujukan:

1. al-Qur'an

2. Roomate ku yang kucintai; Eriyanti Soraya Abdul Halim

3. http://yudimuslim.multiply.com/reviews/item/6

4. http://saifulislam.com/?p=7508#more-7508

3 comments:

Khairunnisa Alias said...

Susahnyer nak bersiap, k.na..

Ummu Muslim said...

nisa', adikku yang baik..
artikel ini kakna buat bukan sekali-kali untuk menyatakan nikah itu ibadah yang sulit untuk dijalankan.cuma sekadar peringatan bersama agar ia tidak dipermudah-mudahkan sehingga lupa matlamat utama yang lebih penting.

riniey said...

di usia muda kita boleh kata usia bukan masalah untuk bernikah...
tapi di usia yang dah makin lanjut kita akan kate usia dah jadi ukuran penting....isn't it?

Blog Widget by LinkWithin